2+4 hrs...Twogether Fourever

/

Tipah Tertipu Bang - Episod 1/4

Hasil karya : iziyana - iziyana@hotmail.com
Petikan dari halaman web Karangkraf

Bukannya aku bernekad tidak mahu pulang ke kampung halaman, tapi di kampung itu terlalu banyak kenangan. Setiap sudut kampung itu ada terselit ribuan memori yang indah. Memori yang terpaksa aku lupakan demi kebahagiaan orang yang tersayang. Gadis itu terlalu cantik untuk ditinggalkan. Gadis itu terlalu baik untuk dilukakan. Ketulusan hatinya berterus terang padaku membuat aku rasa bersalah kerna menyintai jejaka idamannya. Biarlah ku tanggung segala keperitan ini. Biarlah aku yang menjadi mangsa keadaan. Biarlah aku mengalah dari berebutkan seseorang yang bergelar lelaki. Bukan itu prinsip hidupku. Aku rela kan segalanya.

Ah! Itu hanyalah alasan untukku melangkah lebih jauh. Dari terus terperuk di kampung itu, masa depanku juga harapan mak dan ayah akan terkubur di situ sahaja. Walaupun tidak henti-henti airmata mak mengalir sewaktu berpisah denganku, perjalanan tetap di teruskan. Cita-citaku tidakkan terhenti separuh jalan. Korbankan sesuatu yang terindah ku yakin beri pulangan yang berbaloi.

Apa yang aku kecapi kini, ku kira sudah cukup berbaloi. Sudah lebih dari apa yang di harapkan. Mak dan ayah sudah boleh menarik nafas lega dengan apa yang ku miliki kini. Namun aku masih lagi kuli!. Orang suruhan yang makan gaji. Aku masih lagi anak mak dan ayah. Anak bongsu kesayangan keluarga dan aku juga masih anak jati Kampung Permai.

***


Kereta ku pandu laju mencari Kampung Permai. Mencari deruan air di kali, mencari bendang yang terbentang luas, mencari kecipan burung pipit, mencari pohon nyiur yang melambai-lambai menggamit kepulanganku. Mak pasti menanti kepulanganku bersama sesuatu yang istimewa khas untukku. Begitulah mak ku saban waktu. Namun aku tahu itu hanyalah alasan mak agar aku dapat pulang segera. Lagipun dah terlalu lama aku tidak pulang ke kampung.

Keretaku meluncur lagi, melepasi pintu gerbang 'Selamat Datang'. Sekuatnya aku pejamkan mata hatiku agar tidak bisa melihat tempat-tempat keramat bagiku. Agar hatiku tidak bisa lagi mengenang sesuatu yang terindah nan kian berubah. Ah.. biarkanlah. sudah terlalu lama peristiwa itu berlalu. Tak salah jika mengenang memori yang indah.

Aduuhh!!! Mengapa hatiku bergetar lagi? Entah dari mana datangnya kekuatan, tanganku lancar memusing stereng kereta membelok ke kanan di mana lorong yang akan membawa aku terus ke puncak bukit. Tiba di bukit itu aku memberhentikan kereta ku. Ku lempar pandanganku di hujung sana. Ah. saujana mata memandang. Alangkah damainya suasana. Angin sepoi-sepoi bahasa menampar tubuhku nan sayu.

"Ira. Ira sayang Mir tak?"

"Em... entahlah!" kataku sengaja.

"Ira tak sayang Mir ke?"

Aku tersenyum. "Em.. sayang kot," jawabku acuh tak acuh.

"Ira.. cakaplah betul-betul.. Amir serius ni.."

Ops! Alamak marah pulak buah hatiku ni. "Sayanglah. kalau Ira tak sayang Mir.. tak mungkin hubungan kita kekal hingga ke hari ini."

"Ira. Mir ada sesuatu nak bagi kat Ira.."

"Apa dia?" Aku tak sabar pulak!

Perlahan Amir menggenggam jemariku, lantas menyarungkan sebentuk cincin suasa bertatahkan mutiara hitam miliknya ke jari manisku. Aku kaget! Ait! Biar betul!! Hehehe ... gaya Amir seperti melamar ala-ala orang putih pulak! Uik?? Amir melamar ke?? Alamak?? Tapi.. apapun terima kasih sayang..

"Intan Shahira, sudikah awak menjadi permaisuri di hati saya? Sudikah awak menjadi suri di mahligai impian saya? Sudikah awak sehidup semati bersama saya?"

"Amir." Aku mati kata.

"Ira.. Mir tahu bukan begini caranya dan bukan sekarang masanya. Tapi Mir tak mahu kehilangan Ira. Mir sayangkan Ira! Mir cintakan Ira! Anggaplah cincin ini sebagai cincin pertunangan kita yang tidak rasmi. Mir janji suatu hari nanti Mir akan melamar Ira dengan rasmi. Percayalah. itu janji Mir!" katanya.

"Tapi Mir..." aku ragu-ragu.

"Ira sayang. jika Ira benar-benar cintakan Mir, tolong jangan sesekali Ira tanggalkan cincin ini dari jari Ira, kecuali Ira sudah berubah hati. Selagi cincin itu tersemat di jari manis Ira, pada Mir, Ira masih menyayangi, menyintai dan mengingati Mir walau di mana Ira berada."

"Terima kasih Mir. Ira berjanji cincin ini akan menjadi bukti cinta Ira pada Mir. Cincin Mir ini tidakkan terpisah dari jari Ira. Tapi.. jika Mir pula yang berubah hati, Ira mahu Mir sendiri yang menanggalkan cincin ini dari jari Ira. Selagi Mir tak tanggalkannya, pada Ira Mir masih lagi menyanyangi, menyintai dan mengingati Ira."

"Terima kasih Ira.. jom!"

T iba-tiba handphoneku berbunyi. Aku tersentak!! Lantas terkeluar dari memori semalam. Dengan pantas ku jawab panggilan. Em seperti yang sudah ku jangka.. mak aku yang call.

"Hello Ira.."

"Saya ma.. Ira on the waylah ni.." aku tipu sunat.. keke aku kat kampung lah ni maaa..

"Sorry... oo... jadilah Ira balik ni.."

"Iya. Kejap lagi Ira sampailah.."

"Em.. oklah.. ma nak sambung masak.. ma nak confirmkan je.."

Peeehh.. ma aku pandai cakap org putih. "Orait! Bye ma.."

"Bye.. assalamualaikum.."

"Waalaikumussalam.."

Aku lontar pandanganku sekali lagi. Ku lihat cincin mutira hitam di jari manisku. Mengapa cincin ini masih kekal di di jari? Sedang aku dan Amir dah terlalu jauh terpisah. Mengapa Amir masih tidak mahu menanggalkan cincin di jari ini? Adakah dia masih sayang padaku? Atau dia sengaja membiarkan aku terus begini.

Bersambung.......................

try , Jumaat, Mac 03, 2006 | 0 komentar :: Best Blogger Tips
  • Share On Facebook
  • Digg This Post
  • Stumble This Post
  • Tweet This Post
  • Save Tis Post To Delicious
  • Float This Post
  • Share On Reddit
  • Bookmark On Technorati
Blog Gadgets

...lagi Artikel yang Berkaitan :

Terima kasih atas kunjungannya, Bila anda suka dengan artikel ini silakanlah JOIN TO MEMBER BLOG atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini, daftarkan email anda pada form subscribe diatas . Pergunakan vasilitas diblog ini untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui kotak komentar yang ada dibawah atau gunakan fasilitas yang ada diblog ini untuk menghubingi saya.

Salam Blogger.... !!! .

0 komentar :: :

1. Komentar SPAM Akan secepatnya dihapus
2. Pastikan untuk " Berlangganan Lewat Email " untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Cek komentar masuk sebelum bertanya.
4. Link aktiv tidak akan berpungsi.
5. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
6. Untuk mengajukan pertanyaan diluar postingan diatas, silahkan klik " Forum Diskusi "
7. Bergabung dengan kami untuk menjadi member Klik " Join to Member "
8. Komentar yang mengandung code tag HTML, konversikan terlebih dulu silahkan klik " Konversi Kode "

Konversi Kode Forum Diskusi Join to Blog