Maka itu, selain melaksanakan tugas harian, kita harus bertanya apakah sumbangan yang dapat kita berikan bagi kemanfaatan umat sejagat?
Cara seorang tokoh Islam, Abu Zakaria atau nama sebenarnya Yahya bin Syaraf An-Nawawi atau lebih dikenali sebagai Imam An-Nawawi, membahagikan masa secara bijak boleh menjadi contoh. Beliau meninggal pada usia muda - 45 tahun - tetapi telah menyumbangkan tenaga dan usaha demi penyebaran ilmu.
Bayangkan bagaimana Imam An-Nawawi membahagi-bahagikan masanya dalam sehari.
Ada masanya dikhaskan untuk mengajar, belajar, menulis, berdakwah, beribadah dan sebagainya.
Usaha yang kita lakukan haruslah dengan bersungguh-sungguh demi memanfatkan setiap detik dalam kehidupan kita Imam An-Nawawi dilahirkan di Nawa Syria, pada Muharam 631 Hijriyah. Minatnya terhadap ilmu bermula semenjak berusia remaja lagi. Masa mudanya dihabiskan mempelajari pelbagai ilmu agama seperti fiqah, hadis, ilmu falsafah daripada para alim ulama di kota Damsyik ketika itu.
Kenyataan Imam Az-Zahabi dalam kitabnya, Tazkiratul Huffaz, mencerminkan kehausan dan kesungguhan Imam An-Nawawi dalam menuntut ilmu.
Menurut riwayat, semasa menuntut ilmu, Imam An-Nawawi mengikuti 12 pengajian dengan para gurunya setiap hari. Beliau mencatat segala huraian dan penjelasan pada setiap kitab yang dibacanya.
Lantaran itu, kitab karangan Imam An-Nawawi merangkumi pelbagai ilmu agama.
Antaranya yang menjadi rujukan ialah kitab Syarah Sahih Muslim, kitab Riyadus Salihin, kitab Al-Majmu' dan kitab Raudatut Talibin.
Beliau juga telah memberi pendidikan menyeluruh kepada generasi muda di zamannya. Menurut riwayat, Imam An-Nawawi berjaya mendidik lebih 100 murid sehingga menjadi ulama dan fuqaha.
Ternyata Imam An-Nawawi telah melakukan banyak sumbangan serta amalan, walaupun pada jarak usia yang singkat.
Seorang sahabat Nabi saw, Ibnu Umar ra, berkata: 'Apabila kamu tiba di masa petang, maka usahlah kamu menantikan waktu pagi. Dan apabila kamu berada di waktu pagi, usah pula kamu menanti waktu petang. Dan pergunakanlah masa sihat kamu sebagai persiapan berhadapan dengan masa sakit, dan masa kehidupanmu sebagai persiapan menghadapi kematian.' - Hadis riwayat Imam Bukhari.
Sebagai umat Muhammad, sebenarnya kita tiada alasan untuk tidak melakukan sebarang sumbangan.
Menurut riwayat, seorang lelaki bertanya kepada Nabi: 'Ya Rasulullah, siapakah insan yang paling baik?' Nabi bersabda: 'Sesiapa yang dipanjangkan umurnya dan baik amalannya'. Lelaki itu bertanya lagi: 'Siapa pula yang paling buruk?' Rasulullah menjawab: 'Sesiapa yang dipanjangkan umurnya, dan buruk pula amalannya'. - Hadis Riwayat Imam Tirmizi.
Allah tidak melihat kepada besar ataupun kecil sesuatu sumbangan, sebaliknya melihat keikhlasan perbuatan itu.
Terima kasih atas kunjungannya, Bila anda suka dengan artikel ini silakanlah JOIN TO MEMBER BLOG atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini, daftarkan email anda pada form subscribe diatas . Pergunakan vasilitas diblog ini untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui kotak komentar yang ada dibawah atau gunakan fasilitas yang ada diblog ini untuk menghubingi saya.
Salam Blogger.... !!! .
PENULIS
Cik NiNe Che KadirNama Penuh saya ialah Cik NiNe Binti Che Kadir, saya menggunakan nama pena C9 dan Cik 9P. Mulus
0 komentar :: :
1. Komentar SPAM Akan secepatnya dihapus
Konversi Kode Forum Diskusi Join to Blog2. Pastikan untuk " Berlangganan Lewat Email " untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Cek komentar masuk sebelum bertanya.
4. Link aktiv tidak akan berpungsi.
5. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
6. Untuk mengajukan pertanyaan diluar postingan diatas, silahkan klik " Forum Diskusi "
7. Bergabung dengan kami untuk menjadi member Klik " Join to Member "
8. Komentar yang mengandung code tag HTML, konversikan terlebih dulu silahkan klik " Konversi Kode "