Kuala Lumpur, 26 Mar 2013 - “Berdasarkan statistik kes perceraian, 30 hingga 40 peratus daripadanya berpunca daripada pihak ketiga,” kata Presiden Persatuan Peguam Syarie Malaysia (PGSM) Musa Awang.
Sehubungan itu, beliau mengalu-alukan usaha memperkasakan penguatkuasaan undang-undang bagi menghukum orang ketiga yang didapati menjadi punca berlaku kes perceraian di Mahkamah Syariah Wilayah Persekutuan Perkara itu dinyatakan Ketua Pengarah Jabatan Kehakiman Syariah, Tan Sri Ibrahim Lembut ketika menghadiri Bengkel Pengukuhan Institusi Kekeluargaan Islam anjuran Bahagian Sokongan Keluarga (BSK) di sini, semalam.
Musa berkata, peruntukan undang-undang terhadap kesalahan itu sudah ada namun terdapat kekangan melaksanakan secara menyeluruh kerana ia dalam bidang kuasa jenayah syariah.
“Pihak ketiga ini termasuk kekasih lama dan pihak keluarga yang terdiri daripada ibu, ayah serta adik-beradik. Untuk mendakwa golongan ini sebagai punca perceraian pembuktian perlu kuat dan tidak boleh bersandarkan kepada aduan semata-mata.
“Dalam hal ini hukuman denda lebih tinggi juga mungkin boleh diperkenalkan,” katanya.

Terima kasih atas kunjungannya, Bila anda suka dengan artikel ini silakanlah JOIN TO MEMBER BLOG atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini, daftarkan email anda pada form subscribe diatas . Pergunakan vasilitas diblog ini untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui kotak komentar yang ada dibawah atau gunakan fasilitas yang ada diblog ini untuk menghubingi saya.
Salam Blogger.... !!! .

0 komentar :: :
1. Komentar SPAM Akan secepatnya dihapus
Konversi Kode Forum Diskusi Join to Blog2. Pastikan untuk " Berlangganan Lewat Email " untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Cek komentar masuk sebelum bertanya.
4. Link aktiv tidak akan berpungsi.
5. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
6. Untuk mengajukan pertanyaan diluar postingan diatas, silahkan klik " Forum Diskusi "
7. Bergabung dengan kami untuk menjadi member Klik " Join to Member "
8. Komentar yang mengandung code tag HTML, konversikan terlebih dulu silahkan klik " Konversi Kode "