Dari Al-Quran, "Hendaklah ada di kalangan kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Merekalah orang-orang yang beruntung" [TMQ Ali Imran (3):104].
Tindakan memuhasabah itu tidak lain tidak bukan akan melibatkan dakwah melalui lisan, sebagaimana yang termaktub dalam sabda Nabi sallallahu 'alaihi wassalam:
«مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ»
"Barangsiapa di antara kamu yang melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu, hendaklah dengan lisannya (mulutnya). Jika tidak mampu, hendaklah dengan hatinya (iaitu membenci kemungkaran yang berlaku) dan itulah selemah-lemah iman" (Hadis riwayat Muslim).
Jika di kalangan kaum Muslimin hari ini tidak mempunyai sebarang usaha untuk mengubahnya, bahkan dengan hati pun jauh sekali ingin melakukannya di samping langsung tidak mengambil peduli tentang keadaan umat Islam ini bererti imannya sudah pun hilang di dalam dirinya dan kemungkaran akan tumbuh subur menyelimuti seluruh umat manusia. Dan akhirnya, pintu azab Allah SWT yang sangat pedih akan terbuka. Sabda Rasulullah SAW (yang bermaksud):
"Demi jiwaku yang berada di dalam genggamanNya, hendaklah kamu menyuruh kepada yang makruf dan mencegah kemungkaran. Atau jika tidak, Allah akan menurunkan azab ke atas kamu semua, kemudian kamu berdoa kepadaNya, maka doa kamu tidak dikabulkan." (Hadis riwayat at-Tirmidzi)
Kewajipan untuk mentaati pemimpin sering dijadikan alasan untuk memaksa umat Islam mendiamkan diri terhadap kemungkaran yang dilakukan oleh pemimpin mereka. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah memerintahkan kita untuk memuhasabah pemimpin dalam mengatur urusan umat agar bersesuaian dengan syariat Islam. Allah juga memerintahkan kita untuk menentang segala bentuk penyelewengan dan pengkhianatan mereka terhadap umat, mengabaikan kepentingan umat, menolak hukum-hukum Allah Subhanahu wa Ta'ala atau menerapkan hukum-hukum selain yang disyariatkan di dalam Islam!
Ketahuilah, ketaatan kepada pemimpin hanya berlaku dalam perkara-perkara yang makruf, iaitu di dalam melaksanakan hukum-hukum Islam. Haram hukumnya mentaati pemimpin di dalam perkara-perkara mungkar, iaitu perkara-perkara yang haram di sisi syariat Islam.
Allah telah mengancam dengan keras melalui sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam, bahawa barang siapa yang diam atas kemungkaran yang dilakukan oleh seseorang daripada mereka, walaupun di dalam hatinya membenci kemungkaran tersebut; sebagai golongan yang memiliki selemah-lemah iman! Dan barangsiapa yang menyuarakan kebencian mereka dan bertindak ke atas perlakuan mungkar yang dilakukan di hadapannya, maka merekalah golongan yang memiliki iman yang paling teguh!. Ini berdasarkan sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam:
"Akan ada para pemimpin (umara) yang kamu kenali (kemudian kamu taati) dan (ada pula yang kemudian) kamu ingkari. Barangsiapa yang mengetahuinya, maka ia terlepas, dan barangsiapa yang mengingkarinya maka ia selamat. Kecuali orang yang meridhai dan mengikutinya (mereka tidak selamat)." [HR. Muslim dan Tirmidzi]
Allah juga telah mengancam umat Islam dengan seksaan yang keras sekiranya mereka bersikap berdiam diri terhadap kemungkaran yang dilakukan oleh pemimpin, serta tidak bertindak untuk mengubah kemungkaran tersebut. Huthaifa bin Al-Yaman meriwayatkan sebuah hadis Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam,
"Demi Zat yang jiwaku di tanganNya, (sungguh kalian memiliki dua pilihan iaitu) benar-benar memerintah berbuat makruf dan melarang membuat mungkar, ataukah Allah akan mendatangkan seksa dari sisiNya yang akan menimpa kalian. Kemudian setelah itu kalian berdoa, maka doa itu tidak akan dimakbulkan" [HR Tirmidzi]

Terima kasih atas kunjungannya, Bila anda suka dengan artikel ini silakanlah JOIN TO MEMBER BLOG atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini, daftarkan email anda pada form subscribe diatas . Pergunakan vasilitas diblog ini untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui kotak komentar yang ada dibawah atau gunakan fasilitas yang ada diblog ini untuk menghubingi saya.
Salam Blogger.... !!! .
Nama Penuh saya ialah Cik NiNe Binti Che Kadir, saya menggunakan nama pena C9 dan Cik 9P. Mulus

0 komentar :: :
1. Komentar SPAM Akan secepatnya dihapus
Konversi Kode Forum Diskusi Join to Blog2. Pastikan untuk " Berlangganan Lewat Email " untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Cek komentar masuk sebelum bertanya.
4. Link aktiv tidak akan berpungsi.
5. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
6. Untuk mengajukan pertanyaan diluar postingan diatas, silahkan klik " Forum Diskusi "
7. Bergabung dengan kami untuk menjadi member Klik " Join to Member "
8. Komentar yang mengandung code tag HTML, konversikan terlebih dulu silahkan klik " Konversi Kode "