Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Wahai kalian yang telah ridha Allah sebagai Rabb kalian, Islam sebagai Agama kalian, dan Muhammad sebagai Nabi dan Rasul kalian, ketahuilah: Bahawasanya Allah telah menurunkan dalam Al-Qur'anul Al-Karim:
"Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi. Tidak sama di antara kamu yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekkah). Mereka lebih tinggi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al-Hadid: 10).
Rabbul Izzati meninggikan derajat orang-orang beriman berdasarkan amal-amal baik mereka. Allah memilih di antara sekian banyak amal shalih itu dua sifat yang istimewa untuk mengangkat si pelaku ke sisi-Nya. Dua sifat itu ialah Syaja'ah (keberanian) dan Karam (kedermawanan).
Yang demikian itu karena "berinfak" merupakan hal yang sangat sulit dan oleh karena dalam "perang" itu terdapat kepayahan serta kesulitan. Amal-amal yang baik tersebut meninggikan derajat para pelakunya, dan menambah kedudukan mereka dalam hati kaum mukminin dan para malaikat. Amal-amal yang baik itu meninggikan derajat mereka di sisi Rabbul Alamin.
Syaja'ah dan Karam adalah dua sifat yang mampu menghidupkan umat. Sedangkan sifat bakhil (kikir) dan pengecut merupakan sifat yang menjadikan binasa dan lenyapnya umat. Tak mungkin keberadaan umat bisa terus kokoh bertahan atau cakrawala peradabannya bisa membentang luas atau fondasinya bisa menancap dalam kecuali bila dua sifat ini dijadikan pilar-pilar yang menjadi penyangga bangunan masyarakat. Oleh karenanya, apabila sifat syaja'ah menipis atau kebakhilan tersebar luas, maka umat berada di ambang kepunahan, melalui ketetapan yang turun dari atas langit yang tujuh:
"Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah akan menyiksa dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. At-Taubah: 39).
Umat Islam, pada saat mereka lalai akan pengajaran-pengajaran dari Rabbnya dan wasiat-wasiat dari Khaliknya serta tuntunan-tuntunan dari Penciptanya, maka mereka akan mengalami kemunduran dan membebek di belakang ekor kelompok umat-umat yang lain. Sebab umat Islam itu hidup karena syaja'ahnya, kebersihannya, kemurahhatiannya, kedermawanannya, kepahlawanannya, dan pengorbanannya. Mereka akan menjadi kaum rendahan yang dikuasai oleh orang kafir dan menjadi bawahan orang-orang fajir. Mereka tidak akan memiliki kedudukan apapun walau hanya dalam catatan pinggir perjalanan sejarah, tidak akan diperhitungkan (keberadaannya) dalam barisan umat-umat yang ada, ataupun di antara sisa-sisa umat yang tidak berhak mendapatkan penghormatan.
Syaja'ah merupakan kekuatan yang bersumber dari kesabaran. Dan sabar adalah kekuatan hati. Oleh karena syaja'ah tidak bertumpu pada kekuatan badan, maka berapa banyak orang yang gempal badannya lari dari pertempuran pada saat ditabuh genderang perang.
Keberanian hati adalah syaja'ah. Dan pakainnya adalah sabar. Tak ada kesabaran ataupun syaja'ah melainkan apabila hati diliputi ketenangan karena selalu berhubungan dengan Rabbul Alamin. Hati seorang mukmin adalah hati yang kuat. Karena itu ia tidak merasa cemas ataupun merasa lemah. Jika mendapatkan sesuatu daru dunia tidak menjadi sombong, sebaliknya jika kehilangan sesuatu daripadanya tidak risau atau berkeluh kesah.
"(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. Al-Hadid: 23).
Sabar terhadap dunia dan keuntungannya dan sabar terhadap penderitaan dan kerugiannya. Dalam suatu kesempatan Rasulullah saw. bertanya kepada sahabat:
"Siapakah yang kalian anggap "Raqqub diantara kalian?" Para sahabat menjawab: "Yang kami anggap "Raqqub" di antara kami adalah seseorang yang tidak mempunyai anak." Lalu Rasulullah saw. berkata: "Raqqub adalah orang yang belum mengorbankan sesuatu dari anaknya." (Hadits shahih. Lihat Majma' Az-Zawa'id, oleh Al-Haitsami III/14).
Yakni dia belum berkorban bersabar terhadap musibah. Oleh karena dia tidak memiliki anak kecuali seorang saja. Dan dia mengkhawatirkan kematian anaknya, menjaga dari setiap marabahaya yang hendak mengancamnya. Itulah sebabnya orang tersebut dinamai "Raqqub". Jadi "Raqqub" adalah orang yang belum berkorban sesuatu dari anak-anaknya agar kelak menjadi pahala yang mendahuluinya saat berada di tengah Mahsyar, atau menjadi pemberi syafa'at baginya di Kautsar (sungai dalam surga).
Kemudian beliau juga bersabda:
"Bukanlah orang kuat itu dengan bergulat, tetapi orang yang kuat yaitu orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah." (HR. Bukhari dan Muslim).
Sabar ketika dilanda kemarahan dan kesedihan. Sabar terhadap dunia dan apa yang diberikan Allah padanya. Adalah Rasulullah saw. sebagaimana digambarkan para sahabat, seorang yang tidak sombong apabila menang dan tidak bersedih hati tatkala kalah.
Begitu juga para sahabat Rasulullah dari golongan Muhajirin dan Anshar. Mereka tidak meluapkan rasa kegembiraan tatkala menang dan tidak gelisah dan risau tatkala kalah.
"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ditimpa kesusahan, ia berkeluh kesah. Dan apabila mendapat kebaikan, ia amat kikir." (QS. Al-Ma'arij: 19-23).
Wallahu A'lam.
Cik NiNe Che Kadir
,
Selasa, Jun 12, 2012
|
0
komentar ::
Blog Gadgets
...lagi Artikel yang Berkaitan :
Terima kasih atas kunjungannya, Bila anda suka dengan artikel ini silakanlah
JOIN TO MEMBER BLOG
atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini, daftarkan email anda pada form subscribe diatas . Pergunakan vasilitas diblog ini untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui kotak komentar yang ada dibawah atau gunakan fasilitas yang ada diblog ini untuk menghubingi saya.
Salam Blogger.... !!! .
Author / Penulis
PENULIS
Cik NiNe Che Kadir
Nama Penuh saya ialah Cik NiNe Binti Che Kadir, saya menggunakan nama pena C9 dan Cik 9P. Mulus
0 komentar :: :
1. Komentar SPAM Akan secepatnya dihapus
Konversi Kode Forum Diskusi Join to Blog2. Pastikan untuk " Berlangganan Lewat Email " untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Cek komentar masuk sebelum bertanya.
4. Link aktiv tidak akan berpungsi.
5. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
6. Untuk mengajukan pertanyaan diluar postingan diatas, silahkan klik " Forum Diskusi "
7. Bergabung dengan kami untuk menjadi member Klik " Join to Member "
8. Komentar yang mengandung code tag HTML, konversikan terlebih dulu silahkan klik " Konversi Kode "