Gerimis merenjis bumi yang gersang
Alam redup dunia merundung
Dingin mencengkam rasa
Sedih, suram dan sayu membaluti diri
Kerinduan sesejuk hujan menyapa bumi
Gerimis hujan membuatkan diri semakin kehilangan.
Tiap detik dan setiap saat
Aku masih menanti di sini
Tidakkah kau rindu padaku
Tidak tergerakkah hatimu menjengukku di sini
Aku tidak meminta sekantong emas
Atau seguni rezekimu
Cuma…
Secubit rasa kasih dan sayangmu
Anakku…
Hidup ini sudah sampai di pintu senja
Suria hidup akan malap
Bagai mentari menenggelamkan diri dalam perut laut
Entah besok bakal terbit atau tidak
Cuma Tuhan yang tahu
Datanglah sebelum tirai hidup ini di tutup
Selagi mentari masih berlabuh di dada laut membiru
Sebelum kelewatan kau menatap wajah seribu kedutku
Sebelum terlambat mengukir senyuman
Untuk tatapanku kali terakhir
Agar aku bisa menutup mata dengan senyuman.
Rumah warga emas
Sri-Prichard, Kinarut,
Jan 2006.
Kathirina Susanna TS

Terima kasih atas kunjungannya, Bila anda suka dengan artikel ini silakanlah JOIN TO MEMBER BLOG atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini, daftarkan email anda pada form subscribe diatas . Pergunakan vasilitas diblog ini untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui kotak komentar yang ada dibawah atau gunakan fasilitas yang ada diblog ini untuk menghubingi saya.
Salam Blogger.... !!! .

0 komentar :: :
1. Komentar SPAM Akan secepatnya dihapus
Konversi Kode Forum Diskusi Join to Blog2. Pastikan untuk " Berlangganan Lewat Email " untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Cek komentar masuk sebelum bertanya.
4. Link aktiv tidak akan berpungsi.
5. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
6. Untuk mengajukan pertanyaan diluar postingan diatas, silahkan klik " Forum Diskusi "
7. Bergabung dengan kami untuk menjadi member Klik " Join to Member "
8. Komentar yang mengandung code tag HTML, konversikan terlebih dulu silahkan klik " Konversi Kode "