2+4 hrs...Twogether Fourever

/

Bahasa : Mengomersial @ mengkomersial?

PADA Artikel terdahulu, saya mengulas tentang kaedah menghasilkan kata kerja terbitan daripada imbuhan awalan meN-. Kita memperoleh lima bentuk varian bagi menghasilkan kata kerja terbitan daripada imbuhan awalan meN-.
 
Persoalannya, adakah kita boleh menggunakan kaedah tersebut bagi menghasilkan kata kerja terbitan daripada kata dasar bahasa pinjaman? Bagi menguji kesesuaian kaedah yang lalu, cuba kita uji dengan menggunakan beberapa kata dasar pinjaman.
 
Jika kata dasar tampi menjadi kata kerja terbitan menampi, adakah kata dasar tauliah akan menjadi menauliah? Jika kata dasar kata menjadi mengatakan, adakah kata dasar komersial menjadi mengomersialkan? Begitu juga kata dasar sapu yang menjadi menyapu, sesuaikah kata dasar servis menjadi menyervis?
 
Kata terbitan menauliah, mengomersialkan dan menyervis kelihatan agak janggal jika disebut. Kalau begitu, hal ini menunjukkan bahawa kata dasar daripada perkataan pinjaman yang digabungkan dengan imbuhan awalan meN- memerlukan kaedah lain yang berbeza daripada kaedah menghasilkan kata terbitan bagi kata dasar daripada bahasa Melayu asli.
 
Awalan meN-mempunyai empat bentuk varian bagi menghasilkan kata kerja terbitan daripada kata dasar pinjaman. Varian ini terbentuk bergantung pada huruf pertama kata dasar yang bercantum dengannya iaitu mem-, meng-, men- dan menge-. Bentuk-bentuk varian yang berlaku seperti berikut:
 
(i) meN- menjadi mem- jika bergabung dengan kata dasar daripada perkataan pinjaman yang bermula dengan huruf p, f, v dan gugusan konsonan pr, pl, br  dan bl.
  • Contohnya, pamer menjadi mempamerkan, promosi (mempromosi), protes (memprotes), fitnah (memfitnah), fatwa (memfatwakan), filem (memfilemkan), veto (memveto), proses (memproses), praktik (mempraktik), plagiat (memplagiat), plaster (memplaster), brek (membrek) dan blok (memblok).
(ii) meN- menjadi meng- jika bergabung dengan kata dasar daripada perkataan pinjaman yang bermula dengan huruf k.
  • Contohnya, komersial menjadi mengkomersialkan, komunikasi (mengkomunikasikan), kafir (mengkafirkan), konsepsi(mengkonsepsikan), kategori (mengkategorikan), kritik (mengkritik), kredit (mengkreditkan), kuantiti (mengkuantitikan), komputer (mengkomputerkan) dan lain-lain lagi.
(iii) meN- menjadi men- jika bergabung dengan kata dasar daripada perkataan pinjaman yang bermula dengan huruf s, dan t serta gugusan konsonan tr, sk dan st.
  • Contohnya, simulasi (mensimulasi), stabil (menstabilkan), sabotaj (mensabotaj), syirik (mensyirikkan), tadbir (mentadbir), takdir (mentakdirkan), talkin (mentalkinkan), terjemah (menterjemahkan), transkripsi (mentranskripsi), transformasi (mentransformasi), skru (menskrukan) dan stabil (menstabilkan)
(iv) meN- menjadi menge- jika bergabung dengan kata dasar satu suku kata daripada perkataan pinjaman contohnya pos (mengepos) dan kod (mengekodkan). Kaedah ini sama dengan kata dasar satu suku kata daripada perkataan bahasa Melayu asli.
 
Kita tidak dapat menghalang kemasukan perkataan pinjaman daripada bahasa asing ke dalam bahasa Melayu.
 
Dalam sesetengah keadaan, kemasukan bahasa asing ke dalam kosa kata bahasa Melayu merupakan sesuatu yang harus bagi memenuhi keperluan dalam pelbagai bidang. Bidang sains dan teknologi dan dipelopori oleh orang-orang barat menjadikan kita harus meminjam bahasa mereka.
 
Namun, kita tidak seharusnya meminjam bahasa mereka buat selama-lamanya.
 
Apabila kita meminjam kata dasar daripada bahasa asing, kita tidak dapat lari daripada mengimbuhkannya dengan imbuhan sama ada imbuhan awalan, akhiran ataupun apitan bagi menjadikan sesuatu  perkataan itu lebih bermakna dan berfungsi.
 
Bahasa Melayu suatu bahasa yang fleksibel kerana mudah menerima bahasa asing untuk memenuhi keperluan-keperluan tertentu. Lantaran itu, proses peminjaman ini haruslah dilihat sebagai suatu keperluan.
 
Namun begitu, penggunaan bahasa asing ini dalam bahasa Melayu hendaklah mengikut acuan bahasa kita sendiri agar identiti bahasa kita terus terpelihara. Marilah sama-sama kita memartabatkan bahasa Melayu.
 
Akhir kata "Cintailah Bahasa Kita, Bahasa Jiwa Bangsa".
 

*Oleh MUHAMMAD DAUD, Sinar Harian, 19 Disember 2013
Unknown , Khamis, Disember 19, 2013 | 0 komentar :: Best Blogger Tips
  • Share On Facebook
  • Digg This Post
  • Stumble This Post
  • Tweet This Post
  • Save Tis Post To Delicious
  • Float This Post
  • Share On Reddit
  • Bookmark On Technorati
Blog Gadgets

...lagi Artikel yang Berkaitan :

Terima kasih atas kunjungannya, Bila anda suka dengan artikel ini silakanlah JOIN TO MEMBER BLOG atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini, daftarkan email anda pada form subscribe diatas . Pergunakan vasilitas diblog ini untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui kotak komentar yang ada dibawah atau gunakan fasilitas yang ada diblog ini untuk menghubingi saya.

Salam Blogger.... !!! .

0 komentar :: :

1. Komentar SPAM Akan secepatnya dihapus
2. Pastikan untuk " Berlangganan Lewat Email " untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Cek komentar masuk sebelum bertanya.
4. Link aktiv tidak akan berpungsi.
5. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
6. Untuk mengajukan pertanyaan diluar postingan diatas, silahkan klik " Forum Diskusi "
7. Bergabung dengan kami untuk menjadi member Klik " Join to Member "
8. Komentar yang mengandung code tag HTML, konversikan terlebih dulu silahkan klik " Konversi Kode "

Konversi Kode Forum Diskusi Join to Blog