2+4 hrs...Twogether Fourever

/

Gurau Biarlah Berpada



Butterfly dreaming *3
Originally uploaded by cattycamehome.


    SELAIN mengumpat, satu daripada bencana yang dilakukan oleh lidah manusia ialah gurauan. Termasuk dalam istilah gurauan ini ialah kelakar, melawak, olok-olok dan berjenaka.

Menurut Imam al-Ghazali, bergurau itu ditegah syarak kerana ia membawa kepada banyak tertawa. Banyak tertawa itu mematikan hati dan boleh "menanggalkan" hati.

Imam Ghazali menasihatkan supaya manusia menjaga lidahnya daripada berkata-kata untuk menimbulkan gelak ketawa.

Kata-kata gurau senda sebenarnya boleh menghilangkan malu seseorang. Ini kerana dalam mencari bahan ketawa, manusia sanggup membuat cerita bohong dan tidak munasabah. Untuk mereka-reka bahan lucu, mereka membuat cerita yang ganjil dan tidak masuk akal dan kebanyakannya cerita dusta. Inilah puncanya orang yang membuat kelakar boleh hilang malu. Pada hakikatnya malu senjata orang beriman. Malu adalah alamat atau tanda orang yang beriman.

Yang paling mengaibkan, sebahagian daripada kita suka membawa cerita lucah atau separuh lucah dalam perkataan semata-mata untuk menimbulkan gelak ketawa orang lain.

Rasulullah bersabda bermaksud: "Malu adalah cabang daripada iman." Dalam sabda lain, baginda menyatakan: "Malu dan iman seganding. Apabila terangkat salah satu daripadanya maka terangkatlah kedua-duanya."

Dapat difahami daripada hadis ini, jika seseorang itu hilang perasaan malu daripada dirinya maka hilang jugalah imannya.

Namun begitu, bergurau ala kadar dibolehkan. Pada suatu masa orang Arab menganggap pantang makan kurma kalau sakit mata.

Rasulullah nampak seorang bernama Suhaib yang sakit mata sedang makan kurma maka baginda bersabda bermaksud: "Engkau makan kurma sedangkan engkau sakit mata?". Suhaib faham maksud Rasulullah yang ingin bergurau dengannya. Maka jawabnya: "Saya makan dengan mata yang sebelah lagi ya Rasulullah."

Mendengar jawapan itu, baginda senyum lebar hingga nampak giginya yang putih. (Ihya Ulumuddin Imam al-Ghazali).

Dalam hubungan pergaulan harian, gurauan itu boleh menimbulkan sakit hati dan menyinggung perasaan sesama kawan atau rakan.

Bagi sesetengah orang yang tidak tahan bergurau mungkin menimbulkan persenketaan atau perkelahian. Maka ini bertentangan dengan kehendak Islam. Firman Allah bermaksud: “Sesungguhnya orang beriman itu adalah bersaudara maka perbaikilah hubungan antara kedua-duanya.�– (al-Hujurat: 11).

Justeru, elakkanlah bergurau, bersenda melampaui batas perasaan atau pemikiran rasional supaya ukhuwah sesama kita tetap terpelihara.

try , Khamis, September 14, 2006 | 0 komentar :: Best Blogger Tips
  • Share On Facebook
  • Digg This Post
  • Stumble This Post
  • Tweet This Post
  • Save Tis Post To Delicious
  • Float This Post
  • Share On Reddit
  • Bookmark On Technorati
Blog Gadgets

...lagi Artikel yang Berkaitan :

Terima kasih atas kunjungannya, Bila anda suka dengan artikel ini silakanlah JOIN TO MEMBER BLOG atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini, daftarkan email anda pada form subscribe diatas . Pergunakan vasilitas diblog ini untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui kotak komentar yang ada dibawah atau gunakan fasilitas yang ada diblog ini untuk menghubingi saya.

Salam Blogger.... !!! .

0 komentar :: :

1. Komentar SPAM Akan secepatnya dihapus
2. Pastikan untuk " Berlangganan Lewat Email " untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Cek komentar masuk sebelum bertanya.
4. Link aktiv tidak akan berpungsi.
5. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
6. Untuk mengajukan pertanyaan diluar postingan diatas, silahkan klik " Forum Diskusi "
7. Bergabung dengan kami untuk menjadi member Klik " Join to Member "
8. Komentar yang mengandung code tag HTML, konversikan terlebih dulu silahkan klik " Konversi Kode "

Konversi Kode Forum Diskusi Join to Blog