Selasa, 7 November 2006

PUISI BUAT SEORANG ANAK

Gerimis merenjis bumi yang gersang


Alam redup dunia merundung


Dingin mencengkam rasa


Sedih, suram dan sayu membaluti diri


Kerinduan sesejuk hujan menyapa bumi


Gerimis hujan membuatkan diri semakin kehilangan.


 


Tiap detik dan setiap saat


Aku masih menanti di sini


Tidakkah kau rindu padaku


Tidak tergerakkah hatimu menjengukku di sini


Aku tidak meminta sekantong emas


Atau seguni rezekimu


Cuma…


Secubit rasa kasih dan sayangmu


 


Anakku…


Hidup ini sudah sampai di pintu senja


Suria hidup akan malap


Bagai mentari menenggelamkan diri dalam perut laut


Entah besok bakal terbit atau tidak


Cuma Tuhan yang tahu


Datanglah sebelum tirai hidup ini  di tutup


Selagi mentari masih berlabuh di dada laut membiru


Sebelum kelewatan kau menatap wajah seribu kedutku


Sebelum terlambat mengukir senyuman


Untuk tatapanku kali terakhir


Agar aku bisa menutup mata dengan senyuman.


 


 


Rumah warga emas


Sri-Prichard, Kinarut,


Jan 2006.




Kathirina Susanna TS

Tiada ulasan:

Catat Ulasan