K |
uda ini cantik dan mempunyai banyak kualiti yang dipuji. Namun kuda tidak berpuas hati, kuda merasakan dirinya tidak cukup sempurna, terutama kecantikan luarannya…
Kuda berkata pada penciptanya…. “Saya bersyukur saya telah diberi kecantikan dan nilai-nilai yang baik… tapi saya mengharapkan Tuan boleh menjadikan saya lebih cantik. Saya akan lagi bersyukur, amat bersyukur jika Tuan boleh menjadikan saya lebih cantik…”
Pencipta membalas, “Saya sedia menjadikan anda lebih cantik… beritahu apa yang anda harap bertukar…”
Kuda tersebut berkata, “Saya rasa badan saya tak seimbang. Leher saya terlalu pendek… jika tuan boleh panjangkan leher saya sikit, bahagian atas badan saya akan nampak lebih elok. Dan kalau tuan boleh panjangkan dan kuruskan sikit kaki saya… saya akan nampak lebih menawan di bahagian bawah badan saya…”
Tuan tersebut menyuruh kuda menutup mata untuk 30 saat…
30 saat berlalu, kuda pun membuka mata… lalu melihat cermin di depannya…
Kuda terkejut… siapa unta itu?
Melihat pada penciptanya kuda (yang kini menjadi unta) merungut, “Tuan, saya nak jadi lebih cantik menawan. Bagaimana rupa luar sebegini boleh dikira sebagai cantik dan menawan.”
Penciptanya membalas, “Itu yang anda mahukan, itu yang saya buatkan…”
Kuda (yang kini menjadi unta) itu menangis, “Ini bukan yang saya nak. Saya tak nak jadi unta. Saya nak kekal sebagai kuda. Sebagai kuda, semua orang puji saya mempunyai kualiti nilai yang baik… tiada yang akan menghargai saya sebagai unta…”
Pencipta itu menjawab: “Jangan cuba untuk mencapai dan menerima lebih daripada apa yang kurniakan pada anda. Jika anda sentiasa ingin hidup memuaskan nafsu, setiap waktu anda akan meminta lebih dan lebih… Anda tidak tahu apa kesan pada akhirnya. Anda merayu untuk panjangkan leher dan kaki, inilah apa yang berlaku.
Semua benda yang dicipta saya ada kualitinya sendiri… Ya, unta tidak secantik kuda, tapi ia boleh membawa beban yang banyak dan mempunyai rasa tanggungjawab yang tinggi.”
Mulai hari itu, kuda (yang kini menjadi unta) berubah dan menjadi seekor unta yang baik sehingga dipuji ramai sebagai haiwan yang meringankan beban manusia untuk bergerak sana sini.
Walaupun ini sekadar cerita dongeng … tapi di dalamnya banyak isi tersirat di dalamnya, hanya yang membuka mata hati dan ingin belajar akan mendapatnya…
Senyum
* Oleh Tuan Ibrahim Tuan Man, Harakahdaily, 16 Jamadil Akhir 1434 H.
Terima kasih atas kunjungannya, Bila anda suka dengan artikel ini silakanlah JOIN TO MEMBER BLOG atau berlangganan geratis Artikel dari blog ini, daftarkan email anda pada form subscribe diatas . Pergunakan vasilitas diblog ini untuk mempermudah anda. Bila ada masalah dalam penulisan artikel ini silahkan kontak saya melalui kotak komentar yang ada dibawah atau gunakan fasilitas yang ada diblog ini untuk menghubingi saya.
Salam Blogger.... !!! .
0 komentar :: :
1. Komentar SPAM Akan secepatnya dihapus
Konversi Kode Forum Diskusi Join to Blog2. Pastikan untuk " Berlangganan Lewat Email " untuk membangun kreatifitas blog ini
3. Cek komentar masuk sebelum bertanya.
4. Link aktiv tidak akan berpungsi.
5. Dilarang menyebarluaskan artikel tanpa persetujuan dari saya.
6. Untuk mengajukan pertanyaan diluar postingan diatas, silahkan klik " Forum Diskusi "
7. Bergabung dengan kami untuk menjadi member Klik " Join to Member "
8. Komentar yang mengandung code tag HTML, konversikan terlebih dulu silahkan klik " Konversi Kode "